Semakin
bertambahnya usia semakin aku sering mendengar kata totalitas di setiap
kegiatan yang aku lakukan. Semakin aku sering mendengar, semakin aku mengerti
makna dari totalitas itu sendiri. Ya, totalitas yang pasti artinya yang utama
adalah tidak setengah-setengah. Artinya apa? Tentu saja seperti ini, dalam
mengerjakan suatu pekerjaan, kita tidak diperbolehkan hanya dengan menggunakan
setengah hati, karena hal ini akan berimbas kepada hasil yang tidak maksimal
dari pekerjaan yang kita lakukan tersebut. Selain itu, pekerjaan yang
dikerjakan dengan setengah hati tak akan berarti apa-apa untuk kita, karena jika
kita tidak totalitas, kita tidak akan menikmati pekerjaan tersebut sehingga
kita juga tak tahu apa makna dan rasanya perjuangan itu.
Totalitas tidak memandang siapa kamu dan apa pekerjaanmu,
entah menjadi tukang bersih-bersih, mahasiswa, guru, dosen, presiden, ataupun
yang lainnya. Semua pekerjaan yang dikerjakan dengan totalitas pasti akan menghasilkan
manfaat positif, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, baik itu dalam
jangka yang pendek maupun jangka panjang. Akan tetapi, kenyataan yang sering
terjadi di sekitar atau bahkan saya sendiri yang mengalaminya yaitu kita sering
terjebak dalam rutinitas belaka. Bekerja seadanya, tanpa semangat, kurang lebih
hanya mengikuti prosedur saja tanpa menikmati pekerjaan tersebut lebih dalam
lagi. Hal ini akan menyebabkan umpan balik yang timbul dalam diri kita menjadi
emosi yang tidak menjadikan kita lebih bergairah sehingga kita akan cepat
merasa lelah, pusing, terkekang, dan kondisi-kondisi lain yang tidak membuat
nyaman diri kita.
Totalitas adalah salah satu bentuk perjuangan untuk
mendapatkan hasil yang terbaik. Akan tetapi, bukan hasil saja yang dilihat
melainkan lebih kepada pelajaran yang dapat kita ambil dari perjuangan kita dalam
mengerjakan suatu pekerjaan. Hasil yang baik hanyalah sebuah hadiah jika kita
benar-benar totalitas dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Jadi, jadikan
totalitas dalam mengerjakan suatu pekerjaan menjadi kebutuhan kita, bukan
sekadar menjadi suatu keharusan. Memang, keharusan itu perlu, akan tetapi
keharusan memiliki sisi paksaan di dalamnya dan totalitas itu bukan berasal
dari sebuah paksaan, karena totalitas itu berarti bekerja setulus hati, bukan
setengah hati seperti yang ada dalam sebuah paksaan. Dan percayalah, sebuah
pekerjaan yang kita usahakan secara maksimal, akan berbuah manis untuk kita.
Dalam hal ini, berbuah manis bukan selalu hasil yang kita peroleh sempurna,
melainkan lebih kepada hikmah yang dapat kita petik dari kegiatan kita
tersebut.
#Tugas Essay LKMM Pra TD VI, semoga bermanfaat :)
No comments:
Post a Comment