Maleficent. Sebuah film animasi dari Disney ini menarik perhatianku untuk menulis tentangnya. Betapa
tidak, konsep cerita yang aku kira menggunakan konsep seperti cerita klasik putri salju, yang akhirnya terbangun
akibat first kiss dari cinta
sejatinya, ternyata tidak sepenuhnya menjadi konsep dari film ini. Ini lah yang
membuatku merasa film ini spesial. Beginilah sinopsis film maleficent yang dibintangi oleh Angelina Jolie yang saya tonton
beberapa waktu lalu.
Sinopsis:
Maleficent
adalah nama seorang peri yang hidup di hutan rahasia yang bernama Moors, yang
tempatnya cukup jauh dari kastil kerajaan. Awalnya, dia adalah peri wanita yang
memiliki sayap besar dan kuat dan memiliki hati yang sangat baik. Dia sangat
senang merawat tempat tinggalnya yang penuh dengan makhluk-makhluk ajaib yang
membuatnya tak merasa kesepian di hutan tersebut. Hutan tersebut terasa damai
hingga akhirnya pada suatu hari ada seorang anak kecil yang diketahui telah
mencuri sesutau dari hutan tersebut. Namanya, Stefan, seorang yatim piatu
miskin yang berambisi menjadi penguasa kerajaan yang sekarang dikuasai oleh
Raja Henry. Warga Moors tersebut lalu menghakimi lelaki kecil itu hingga
akhirnya Maleficent menyelamatkan Stefan. Pertemuan ini lah merupakan awal persahabatan
Maleficent dengan Stefan. Dan untuk menghargai persahabatannya, Stefan pun rela
melepaskan cincinnya yang terbuat dari besi karena Maleficent yang seorang peri
tidak bisa menyentuh besi. Akan tetapi, persahabatan ini pun akhirnya
menumbuhkan cinta di antara mereka akibat ciuman yang diberikan oleh Stefan
saat Maleficent menginjak usia 16 tahun.
Hutan Moors |
Seiring
berjalannya waktu, Stefan pun semakin jarang mengunjungi Moors, karena dia
menjadi salah satu pengawal Raja Henry. Setiap hari, Maleficent menunggu
Stefan. Namun di sisi lain, kerajaan tempat Stefan bekerja sedang merencanakan
penyerangan ke Moors untuk merebut harta yang tersimpan dalam hutan rahasia
tersebut. Alhasil, terjadilah peperangan antara pasukan Raja Henry dengan
Maleficent. Dengan kekuatan sihir yang dimiliki peri ini, akhirnya dia berhasil
menaklukan pasukan kerajaan serta melukai Raja Henry. Setelah peperangan
tersebut, Raja Henry pun mengadakan suatu sayembara dengan hadiah yang akan
diberikan kepada orang yang berhasil dalam sayembara tersebut adalah menjadi
penerusnya untuk menguasai kerajaan. Sayembara tersebut adalah membunuh
Maleficent. Mendengar sayembara tersebut, Stefan merasa inilah peluangnya untuk
bisa menjadi raja. Ambisinya pun memuncak. Ia langsung mengunjungi Moors untuk bertemu
dengan Maleficent. Dengan berpura-pura baik, Stefan menemani Maleficent hingga
Maleficent tertidur akibat meminum minuman yang diberikan oleh Stefan. Dan
inilah watunya Stefan membunuh Maleficent. Akan tetapi, ternyata Stefan tidak
tega, hingga akhirnya dia hanya mengambil sayap besar yang dimiliki oleh
Maleficent, karena dia tahu bahwa sayap itu memiliki kekuatan yang sangat kuat.
Seusai
melakukan perbuatan tersebut, Stefan langsung memberikan sayap Maleficent
kepada raja Henry dan mengatakan bahwa ia telah membunuhnya. Dan akhirnya,
kekuasaan kerajaan pun jatuh di tangan Stefan. Ya, dia menjadi raja di kerajaan
itu. Selain menjadi seorang raja, Stefan juga menikah dengan putri dari Raja
Henry. Kebahagiaan Stefan sangat kontras dengan kondisi Maleficent yang kini
kehilangan sayapnya serta merintih kesakitan. Tak mau berlama-lama larut dalam
kesakitan yang dideritanya, akhirnya Maleficent pun bangkit. Kekuatannya pun
kembali pulih walau dia masih dengan tanpa sayapnya yang kokoh. Meskipun
demikian, ia bukanlah Maleficent yang baik hati seperti dulu. Dendam dan sakit
hati menguasai hatinya dan ia pun segera membalaskan dendamnya kepada Stefan.
Mendengar
bahwa istri Stefan telah melahirkan seorang putri, Maleficent pun menghadiri
hari pembaptisan Aurora, putri kecil yang cantik dari Stefan dan istrinya.
Stefan pun tersentak kaget melihat Maleficent berdiri di hadapannya. Ia lalu
meminta maaf kepada Maleficent yang ingin membunuh putrinya akibat ulah yang
dilakukannya kepada Maleficent. Maleficent memaafkan, namun dendamnya tak
kunjung surut hingga akhirnya ia hanya mengutuk putri dari Stefan dengan
kutukan ketika usia Aurora menginjak 16
tahun ia akan tertusuk jarum mesin pemintal dan akan tertidur selamanya dan
hanya akan terbangun bila ia dicium oleh ciuman sejatinya. Dalam kutukan
ini, Maleficent juga menambahkan bahwa tidak ada kekuatan apapun di bumi ini
yang bisa menghilangkan kutukan tersebut.
Takut
dengan kutukan tersebut, Stefan memerintahkan pasukannya untuk membuang semua
mesin pemintal dan menguburnya di tempat tersembunyi di kerajaan itu. Stefan
juga mengungsikan Aurora ke hutan yang cukup jauh dari kerajaan tersebut dan
berpesan untuk membawanya kembali ketika Aurora berusia 16 plus satu hari. Aurora pun dirawat oleh tiga peri kecil asal hutan
Moors yang menyamar menjadi tiga wanita desa. Tak hanya itu, Stefan juga terus
melakukan serangan pada Moors, tetapi selalu gagal. Di sisi lain, Maleficent
selalu mengawasi Aurora yang dijaga oleh tiga peri yang menurutnya tidak lihai
dalam mengurus Aurora. Kebiasaannya tersebut akhirnya kian lama kian memedamkan
dendam pada hati Maleficent. Kini ia senantiasa melindungi Aurora dari
kejauhan.
Aurora kini tumbuh menjadi remaja yang cantik dengan memiliki hati yang sangat baik
dan tulus, tak berbeda dengan Maleficent ketika ia belum kehilangan sayapnya. Akhirnya
pada suatu hari ketika Aurora bermain di hutan Moors, dia bertemu secara
langsung dengan Maleficent. Rasa takut sama sekali tak Nampak pada wajah gadis
remaja itu. Setelah melalui kebersamaan yang cukup lama bersama Aurora,
Maleficent pun menemukan kesamaan dirinya dengan gadis itu dan semakin
menyayanginya. Aurora juga akhirnya menyebut Maleficent sebagai peri pelindung
dirinya. Dendam yang dimiliki Maleficent akhirnya hilang dan ia berusaha mencabut
kutukannya dengan kekuatan yang dia miliki akan tetapi dia gagal, karena dia
sendiri yang juga mengutuk bahwa tak ada kekuatan apapun yang bisa
menghilangkan kutukan tersebut. Merasa sangat bersalah akan kutukan tersebut,
Maleficent pun berjanji akan menghindarkan Aurora dari kejahatan apapun.
Sehari
sebelum Aurora berusia 16 tahun, dia mengetahui asal usulnya dari tiga peri
pengasuhnya bahwa ia adalah seorang putri kerajaan. Selain itu, Aurora juga
tahu mengenai kutukan tersebut dan mengetahui pula siapa yang mengutuknya.
Aurora pun pergi meninggalkan tempat persembunyiannya dan pergi menuju kastil
kerajaan. Melihat putrinya datang, Stefan langsung mengurungnya agar kutukan
Maleficent tidak terjadi pada diri Aurora. Dahsyatnya kutukan Maleficent memang
tak tertandingi. Meski dikurung oleh Stefan, Aurora pun tetap menerima kutukan
tersebut di usianya yang ke-16. Dia tertusuk oleh jarum mesin pemintal dan
akhirnya tertidur.
Melihat
kejadian itu, Maleficent mencari seorang pria yang pernah ditemui Aurora di
hutan Moors. Pria tampan itu bernama pangeran Philip. Walau tak percaya akan
ciuman dari cinta sejati, Maleficent tetap berusaha menyelamatkan Aurora
melalui pangeran Philip. Pangeran Philip dibawa Maleficent dengan kekuatan
sihirnya menuju kerajaan tempat dimana Aurora tertidur. Sesampainya di istana,
Pangeran Philip mencium Aurora. Namun ada yang aneh. Aurora masih tetap
tertidur tak berdaya meski telah dicium oleh Philip. Melihat kejadian itu,
Maleficent pun semakin percaya bahwa memang tak ada ciuman sejati itu dan dia
sangat menyesal. Dengan perasaan menyesal itu, Maleficent meminta maaf kepada
Aurora yang masih tertidur sambil berjanji akan terus menjaganya. Sebelum
meninggalkan Aurora, Maleficent mencium kening Aurora. Dan sebuah keajaiban pun
terjadi, Aurora tersadar dan kutukan Maleficent berakhir.
Merasa
senang dengan berakhirnya kutukan tersebut, Aurora memutuskan untuk kembali ke
Moors bersama dengan Maleficent. Akan tetapi, Raja Stefan tak menyetujuinya.
Raja Stefan yang masih memiliki dendam pada Maleficent, kemudian mengerahkan
pasukannya untuk menyerang Maleficent. Pertempuran pun terjadi di kastil
kerajaan tersebut. Dalam pertarungan tersebut, Maleficent kewalahan dan hampir
dikalahkan oleh pasukan kerajaan karena mereka menggunakan besi sebagai senjata
untuk menaklukan Maleficent. Di sisi lain, Aurora tak tinggal diam melihat
keadaan Maleficent seperti itu. Beruntungnya, dia menemukan sepasang sayap
besar yang terkurung di salah satu tempat tersembunyi di kerajaan itu. Ia pun
teringat bahwa Maleficent pernah bercerita tentang sayap besar nan kuatnya yang
hilang itu. Akhirnya, Aurora berusaha membuka kurungan tersebut dan sayap itu
terbang dan kembali menuju pemiliknya, Maleficent. Kekuatan yang dimiliki
Maleficent pun kembali sempurna dengan kembalinya sayap itu. Akhirnya,
Maleficent berhasil menaklukan pasukan kerajaan Stefan beserta Stefan. Tak lama
kemudian, Stefan pun meninggal dan memberikan tahta kerjaannya kepada Aurora. Namun,
Aurora memutuskan untuk tinggal bersama Maleficent di Moors.
*** SEKIAN ***
Begitulah singkat cerita dari
Film Maleficent yang akhirnya hidup bahagia bersama Aurora di Hutan Moors.
Pesan utama yang dapat diambil dari cerita ini adalah bahwa keserakahan
seseorang dapat mengubah segalanya. Hal ini dilihat dari ambisi Stefan yang
ingin menguasai kerajaan yang dapat mengubah kebaikan hati Maleficent menjadi
penuh dendam. Dan keserakahan tersebut tak menghasilkan kebahagiaan yang bertahan
lama, malah membawa kehidupan Stefan menjadi tidak nyaman sekalipun ambisinya telah
terpenuhi.
sumber gambar: google