Saturday, December 22, 2012

Mama



but, everyday is  your day, Mom :’)

Setiap hariku tak lepas dari jeratan bibirmu. Yang selalu menasehatiku, yang selalu memperhatikanku. Tak ada yang sepertimu. Yang tak hentinya lelah menuturkan kata untukku, walau aku tak jarang tak menjawabnya. Meski raut wajahmu tersirat rasa penuh kelelahan, kau tak pernah mengeluhkannya, selalu kau simpan, kau kubur rapat-rapat dalam hatimu. Sendiri. Kau pendam, sendiri. Dan kau rasakan sakitnya pun, sendiri.

Setiapku dalam kesendirian. Terbisu dalam keheningan. Seolah ada tembakan dari Tuhan yang menyadarkanku. Seperti memutar film lama, aku kembali diingatkan pada perbuatanku. Aku menyesali semuanya. Dosa sangat merangkulku. Bukan tanpa alasan semua yang telah terlewatkan, tapi gengsi dan rasa tak mantap selalu membuntut serta merengkuh kebebasan yang sebenarnya kudambakan. Maafkan aku, Ma!

Hingga ucapan singkat itu keluar. Sebenarnya, aku ingin lebih dari sekedar berucap itu.

Tapi, percayalah. Jauh dalam lubuk sanubariku, namamu selalu hidup. Selalu ada setiap saat aku merasakan suka dan duka. Kaulah yang menjadi alasan semangatku untuk muncul setelah aku dirundung badai. Memang benar, kaulah segalanya. Dan kau takkan pernah terganti oleh wanita lain, siapapun. Bagiku, kau sempurna. Sempurna dalam menyanyangiku. Dan itu sudah membuatku sangat hidup. Terimakasih, mama. I love you <3

Surabaya, 22122012
dibalik ketidakpedulianku
yang terhipnotis gengsi
tersimpan cinta yang tak kenal ujung
untukmu, mama <3