Tuesday, July 15, 2014

Maleficent



Maleficent. Sebuah film animasi dari Disney ini menarik perhatianku untuk menulis tentangnya. Betapa tidak, konsep cerita yang aku kira menggunakan konsep seperti cerita klasik putri salju, yang akhirnya terbangun akibat first kiss dari cinta sejatinya, ternyata tidak sepenuhnya menjadi konsep dari film ini. Ini lah yang membuatku merasa film ini spesial. Beginilah sinopsis film maleficent yang dibintangi oleh Angelina Jolie yang saya tonton beberapa waktu lalu.
Sinopsis:
Maleficent adalah nama seorang peri yang hidup di hutan rahasia yang bernama Moors, yang tempatnya cukup jauh dari kastil kerajaan. Awalnya, dia adalah peri wanita yang memiliki sayap besar dan kuat dan memiliki hati yang sangat baik. Dia sangat senang merawat tempat tinggalnya yang penuh dengan makhluk-makhluk ajaib yang membuatnya tak merasa kesepian di hutan tersebut. Hutan tersebut terasa damai hingga akhirnya pada suatu hari ada seorang anak kecil yang diketahui telah mencuri sesutau dari hutan tersebut. Namanya, Stefan, seorang yatim piatu miskin yang berambisi menjadi penguasa kerajaan yang sekarang dikuasai oleh Raja Henry. Warga Moors tersebut lalu menghakimi lelaki kecil itu hingga akhirnya Maleficent menyelamatkan Stefan. Pertemuan ini lah merupakan awal persahabatan Maleficent dengan Stefan. Dan untuk menghargai persahabatannya, Stefan pun rela melepaskan cincinnya yang terbuat dari besi karena Maleficent yang seorang peri tidak bisa menyentuh besi. Akan tetapi, persahabatan ini pun akhirnya menumbuhkan cinta di antara mereka akibat ciuman yang diberikan oleh Stefan saat Maleficent menginjak usia 16 tahun.
Hutan Moors
Seiring berjalannya waktu, Stefan pun semakin jarang mengunjungi Moors, karena dia menjadi salah satu pengawal Raja Henry. Setiap hari, Maleficent menunggu Stefan. Namun di sisi lain, kerajaan tempat Stefan bekerja sedang merencanakan penyerangan ke Moors untuk merebut harta yang tersimpan dalam hutan rahasia tersebut. Alhasil, terjadilah peperangan antara pasukan Raja Henry dengan Maleficent. Dengan kekuatan sihir yang dimiliki peri ini, akhirnya dia berhasil menaklukan pasukan kerajaan serta melukai Raja Henry. Setelah peperangan tersebut, Raja Henry pun mengadakan suatu sayembara dengan hadiah yang akan diberikan kepada orang yang berhasil dalam sayembara tersebut adalah menjadi penerusnya untuk menguasai kerajaan. Sayembara tersebut adalah membunuh Maleficent. Mendengar sayembara tersebut, Stefan merasa inilah peluangnya untuk bisa menjadi raja. Ambisinya pun memuncak. Ia langsung mengunjungi Moors untuk bertemu dengan Maleficent. Dengan berpura-pura baik, Stefan menemani Maleficent hingga Maleficent tertidur akibat meminum minuman yang diberikan oleh Stefan. Dan inilah watunya Stefan membunuh Maleficent. Akan tetapi, ternyata Stefan tidak tega, hingga akhirnya dia hanya mengambil sayap besar yang dimiliki oleh Maleficent, karena dia tahu bahwa sayap itu memiliki kekuatan yang sangat kuat.
Seusai melakukan perbuatan tersebut, Stefan langsung memberikan sayap Maleficent kepada raja Henry dan mengatakan bahwa ia telah membunuhnya. Dan akhirnya, kekuasaan kerajaan pun jatuh di tangan Stefan. Ya, dia menjadi raja di kerajaan itu. Selain menjadi seorang raja, Stefan juga menikah dengan putri dari Raja Henry. Kebahagiaan Stefan sangat kontras dengan kondisi Maleficent yang kini kehilangan sayapnya serta merintih kesakitan. Tak mau berlama-lama larut dalam kesakitan yang dideritanya, akhirnya Maleficent pun bangkit. Kekuatannya pun kembali pulih walau dia masih dengan tanpa sayapnya yang kokoh. Meskipun demikian, ia bukanlah Maleficent yang baik hati seperti dulu. Dendam dan sakit hati menguasai hatinya dan ia pun segera membalaskan dendamnya kepada Stefan.
Mendengar bahwa istri Stefan telah melahirkan seorang putri, Maleficent pun menghadiri hari pembaptisan Aurora, putri kecil yang cantik dari Stefan dan istrinya. Stefan pun tersentak kaget melihat Maleficent berdiri di hadapannya. Ia lalu meminta maaf kepada Maleficent yang ingin membunuh putrinya akibat ulah yang dilakukannya kepada Maleficent. Maleficent memaafkan, namun dendamnya tak kunjung surut hingga akhirnya ia hanya mengutuk putri dari Stefan dengan kutukan ketika usia Aurora menginjak 16 tahun ia akan tertusuk jarum mesin pemintal dan akan tertidur selamanya dan hanya akan terbangun bila ia dicium oleh ciuman sejatinya. Dalam kutukan ini, Maleficent juga menambahkan bahwa tidak ada kekuatan apapun di bumi ini yang bisa menghilangkan kutukan tersebut.

Takut dengan kutukan tersebut, Stefan memerintahkan pasukannya untuk membuang semua mesin pemintal dan menguburnya di tempat tersembunyi di kerajaan itu. Stefan juga mengungsikan Aurora ke hutan yang cukup jauh dari kerajaan tersebut dan berpesan untuk membawanya kembali ketika Aurora berusia 16 plus satu hari. Aurora pun dirawat oleh tiga peri kecil asal hutan Moors yang menyamar menjadi tiga wanita desa. Tak hanya itu, Stefan juga terus melakukan serangan pada Moors, tetapi selalu gagal. Di sisi lain, Maleficent selalu mengawasi Aurora yang dijaga oleh tiga peri yang menurutnya tidak lihai dalam mengurus Aurora. Kebiasaannya tersebut akhirnya kian lama kian memedamkan dendam pada hati Maleficent. Kini ia senantiasa melindungi Aurora dari kejauhan.


Aurora kini tumbuh menjadi remaja yang cantik dengan memiliki hati yang sangat baik dan tulus, tak berbeda dengan Maleficent ketika ia belum kehilangan sayapnya. Akhirnya pada suatu hari ketika Aurora bermain di hutan Moors, dia bertemu secara langsung dengan Maleficent. Rasa takut sama sekali tak Nampak pada wajah gadis remaja itu. Setelah melalui kebersamaan yang cukup lama bersama Aurora, Maleficent pun menemukan kesamaan dirinya dengan gadis itu dan semakin menyayanginya. Aurora juga akhirnya menyebut Maleficent sebagai peri pelindung dirinya. Dendam yang dimiliki Maleficent akhirnya hilang dan ia berusaha mencabut kutukannya dengan kekuatan yang dia miliki akan tetapi dia gagal, karena dia sendiri yang juga mengutuk bahwa tak ada kekuatan apapun yang bisa menghilangkan kutukan tersebut. Merasa sangat bersalah akan kutukan tersebut, Maleficent pun berjanji akan menghindarkan Aurora dari kejahatan apapun.
Sehari sebelum Aurora berusia 16 tahun, dia mengetahui asal usulnya dari tiga peri pengasuhnya bahwa ia adalah seorang putri kerajaan. Selain itu, Aurora juga tahu mengenai kutukan tersebut dan mengetahui pula siapa yang mengutuknya. Aurora pun pergi meninggalkan tempat persembunyiannya dan pergi menuju kastil kerajaan. Melihat putrinya datang, Stefan langsung mengurungnya agar kutukan Maleficent tidak terjadi pada diri Aurora. Dahsyatnya kutukan Maleficent memang tak tertandingi. Meski dikurung oleh Stefan, Aurora pun tetap menerima kutukan tersebut di usianya yang ke-16. Dia tertusuk oleh jarum mesin pemintal dan akhirnya tertidur.
Melihat kejadian itu, Maleficent mencari seorang pria yang pernah ditemui Aurora di hutan Moors. Pria tampan itu bernama pangeran Philip. Walau tak percaya akan ciuman dari cinta sejati, Maleficent tetap berusaha menyelamatkan Aurora melalui pangeran Philip. Pangeran Philip dibawa Maleficent dengan kekuatan sihirnya menuju kerajaan tempat dimana Aurora tertidur. Sesampainya di istana, Pangeran Philip mencium Aurora. Namun ada yang aneh. Aurora masih tetap tertidur tak berdaya meski telah dicium oleh Philip. Melihat kejadian itu, Maleficent pun semakin percaya bahwa memang tak ada ciuman sejati itu dan dia sangat menyesal. Dengan perasaan menyesal itu, Maleficent meminta maaf kepada Aurora yang masih tertidur sambil berjanji akan terus menjaganya. Sebelum meninggalkan Aurora, Maleficent mencium kening Aurora. Dan sebuah keajaiban pun terjadi, Aurora tersadar dan kutukan Maleficent berakhir.


Merasa senang dengan berakhirnya kutukan tersebut, Aurora memutuskan untuk kembali ke Moors bersama dengan Maleficent. Akan tetapi, Raja Stefan tak menyetujuinya. Raja Stefan yang masih memiliki dendam pada Maleficent, kemudian mengerahkan pasukannya untuk menyerang Maleficent. Pertempuran pun terjadi di kastil kerajaan tersebut. Dalam pertarungan tersebut, Maleficent kewalahan dan hampir dikalahkan oleh pasukan kerajaan karena mereka menggunakan besi sebagai senjata untuk menaklukan Maleficent. Di sisi lain, Aurora tak tinggal diam melihat keadaan Maleficent seperti itu. Beruntungnya, dia menemukan sepasang sayap besar yang terkurung di salah satu tempat tersembunyi di kerajaan itu. Ia pun teringat bahwa Maleficent pernah bercerita tentang sayap besar nan kuatnya yang hilang itu. Akhirnya, Aurora berusaha membuka kurungan tersebut dan sayap itu terbang dan kembali menuju pemiliknya, Maleficent. Kekuatan yang dimiliki Maleficent pun kembali sempurna dengan kembalinya sayap itu. Akhirnya, Maleficent berhasil menaklukan pasukan kerajaan Stefan beserta Stefan. Tak lama kemudian, Stefan pun meninggal dan memberikan tahta kerjaannya kepada Aurora. Namun, Aurora memutuskan untuk tinggal bersama Maleficent di Moors.

*** SEKIAN ***

Begitulah singkat cerita dari Film Maleficent yang akhirnya hidup bahagia bersama Aurora di Hutan Moors. Pesan utama yang dapat diambil dari cerita ini adalah bahwa keserakahan seseorang dapat mengubah segalanya. Hal ini dilihat dari ambisi Stefan yang ingin menguasai kerajaan yang dapat mengubah kebaikan hati Maleficent menjadi penuh dendam. Dan keserakahan tersebut tak menghasilkan kebahagiaan yang bertahan lama, malah membawa kehidupan Stefan menjadi tidak nyaman sekalipun ambisinya telah terpenuhi.

sumber gambar: google

Monday, July 14, 2014

QS. 67: 15

The picture is taken from roof top of Perpustakaan Pusat ITS Surabaya

Wednesday, July 9, 2014

Selamat Memilih #AntiGolput

 Alhamdulillah, saya telah menggunakan hak saya untuk memilih.
 Sebelumnya dapat petuah nih dari Om Pandji Pragiwaksono :)
finally, the game is almost over. Semoga siapapun yang terpilih, dapat menjalankan amanah dari rakyat Indonesia dengan menjalankan visi-misi serta program-program yang telah direncanakan dan dipublikasikan sebelumnya. Bismillah, Semangat!

Surabaya, 9 Juli 2014
Hari dimana rakyat Indonesia,
yang peduli akan bangsanya,
menggunakan hak pilihnya
untuk Indonesia yang lebih baik
SalamSuper