Saturday, January 4, 2014

Totalitas sebagai Kebutuhan, bukan Keharusan

Semakin bertambahnya usia semakin aku sering mendengar kata totalitas di setiap kegiatan yang aku lakukan. Semakin aku sering mendengar, semakin aku mengerti makna dari totalitas itu sendiri. Ya, totalitas yang pasti artinya yang utama adalah tidak setengah-setengah. Artinya apa? Tentu saja seperti ini, dalam mengerjakan suatu pekerjaan, kita tidak diperbolehkan hanya dengan menggunakan setengah hati, karena hal ini akan berimbas kepada hasil yang tidak maksimal dari pekerjaan yang kita lakukan tersebut. Selain itu, pekerjaan yang dikerjakan dengan setengah hati tak akan berarti apa-apa untuk kita, karena jika kita tidak totalitas, kita tidak akan menikmati pekerjaan tersebut sehingga kita juga tak tahu apa makna dan rasanya perjuangan itu.

Totalitas tidak memandang siapa kamu dan apa pekerjaanmu, entah menjadi tukang bersih-bersih, mahasiswa, guru, dosen, presiden, ataupun yang lainnya. Semua pekerjaan yang dikerjakan dengan totalitas pasti akan menghasilkan manfaat positif, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, baik itu dalam jangka yang pendek maupun jangka panjang. Akan tetapi, kenyataan yang sering terjadi di sekitar atau bahkan saya sendiri yang mengalaminya yaitu kita sering terjebak dalam rutinitas belaka. Bekerja seadanya, tanpa semangat, kurang lebih hanya mengikuti prosedur saja tanpa menikmati pekerjaan tersebut lebih dalam lagi. Hal ini akan menyebabkan umpan balik yang timbul dalam diri kita menjadi emosi yang tidak menjadikan kita lebih bergairah sehingga kita akan cepat merasa lelah, pusing, terkekang, dan kondisi-kondisi lain yang tidak membuat nyaman diri kita.

Totalitas adalah salah satu bentuk perjuangan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Akan tetapi, bukan hasil saja yang dilihat melainkan lebih kepada pelajaran yang dapat kita ambil dari perjuangan kita dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Hasil yang baik hanyalah sebuah hadiah jika kita benar-benar totalitas dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Jadi, jadikan totalitas dalam mengerjakan suatu pekerjaan menjadi kebutuhan kita, bukan sekadar menjadi suatu keharusan. Memang, keharusan itu perlu, akan tetapi keharusan memiliki sisi paksaan di dalamnya dan totalitas itu bukan berasal dari sebuah paksaan, karena totalitas itu berarti bekerja setulus hati, bukan setengah hati seperti yang ada dalam sebuah paksaan. Dan percayalah, sebuah pekerjaan yang kita usahakan secara maksimal, akan berbuah manis untuk kita. Dalam hal ini, berbuah manis bukan selalu hasil yang kita peroleh sempurna, melainkan lebih kepada hikmah yang dapat kita petik dari kegiatan kita tersebut.

#Tugas Essay LKMM Pra TD VI, semoga bermanfaat :)

No comments:

Post a Comment